PROSES KIMIA
DAN KIMIA KOMBINATORIAL
Kimia kombinatorial terdiri dari metode sintetis kimia yang memungkinkan
untuk menyiapkan sejumlah besar (puluhan hingga ribuan atau bahkan jutaan)
senyawa dalam satu proses. Senyawa ini dapat dibuat sebagai campuran,
suatu senyawa atau struktur kimia yang dihasilkan menggunakan perangkat
lunak komputer. Kimia kombinatorial dapat digunakan untuk sintesis molekul
kecil dan untuk peptida.
Kimia kombinatorial mulai digunakan oleh industri
pada tahun 1990-an. Namun
sebenarnya,perkembangannya sudah dimulai pada tahun 1960-an
ada penelitian tentang sintesis fase padat dari peptide, komponen protein oleh
Robert Bruce Merrifield dari Rockfeller University. Kemudian
teknik sintesis ini dikembangkan lebih lanjut oleh H.Maro Geysen pada
tahun 1980-an.
Kimia kombinatorial telah berkembang dan mempercepat proses sintesis
bahan-bahan kimia. Dalam kimia kombinatorial, zat-zat kimia tidak direaksikan
satuper satu sebagaimana dilakukan pada awalnya (cara tradisional), tetapi
direaksikan secara bersamaan dan menghasilkan molekul baru hasil sintesis dalam
jumlah besar yang meningkat secara eksponesial.Penggunaan kaidah menghitung
memungkink ananalisis terhadap kemungkinan jumlah yang dapat dihasilkan
melalui suatu proses sintesis. Kimia kombinatorial
paling besar manfaatnya di bidang farmasi. Ilmu komputer juga berpengaruh
terhadap kimia kombinatorial di bidang ini
KIMIA PROSES
Kimia proses merupakan suatu bidang ilmu
di mana sebagian besar mengupayakan untuk memasukkan atau menyisipkan kimia
hijau (green chemistry) atau hasil yang ramah lingkungan pada teknologi saat
ini. Yang dimaksudkan dengan process chemistry (kimia proses) bukanlah chemical
process (proses kimia). Dimana maksud dan tujuan dari process chemistry
merupakan mempelajari suatu bidang ilmu, sedangkan chemical process merupakan
suatu metode dalam pengubahan senyawa kimia.
Kimia proses melibatkan pengembangan proses yang praktis, aman dan hemat
biaya untuk sintesis senyawa pada skala yang lebih besar (kg hingga beberapa
ton) yang telah dipilih untuk memajukan kimia medis. Oleh karena itu mereka
umumnya bekerja pada molekul target tunggal dan menentukan rute terbaik ke
target itu. Gambar di bawah ini merangkum tahap-tahap kunci dalam kimia proses
untuk pengembangan bahan farmasi aktif (API).
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat dianggap sebagai
awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah berkontribusi dalam
penemuan bahan-bahan baru di bidang obat-obatan, katalisator (pemercepat
reaksi), atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini merupakan sintesis
organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud padat. Agar dapat
berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu
1. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap
kondisi sintesis
2. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
3. Strategi
perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif
terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis
kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang
dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke
dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam
masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi pengaktifan
selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa
berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara merata. Setelah
proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi
ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap
dari senyawa-senyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan gabungan dari
dua buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk. Jika dimisalkan terdapat X
buah komponen (senyawa) yang direaksikan melalui proses yang telah disebutkan
sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X × X (1)
Jumlah tersebut sesuai dengan aturan perkalian, yang telah disebutkan
sebelumnya. Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil
reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi
yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu
Xn (2)
Rumus pada persamaan 2 tersebut sebenarnya merupakan perluasan dari kaidah
perkalian, yang juga telah disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa
hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang
susunannya berbeda tetapi mirip.
Combinatorial Chemistry (Kimia Kombinatorial)
Secara tradisional, senyawa organik
disintesis dalam jumlah satu per satu. Metode ini berfungsi dengan baik untuk
menyiapkan sejumlah besar zat, namun tidak baik untuk menyiapkan sejumlah kecil
zat. Sehingga, untuk mempercepat proses penemuan obat, kimia kombinatorial
telah dikembangkan untuk mempersiapkan perpustakaan kombinatorial;
dimana beberapa lusin hingga ratusan ribu zat dapat disiapkan secara bersamaan.
Contoh keberhasilan awal kimia kombinatorial yaitu dalam pengembangan
perpustakaan benzodiazepine,
kelas senyawa aromatik yang banyak digunakan sebagai agen anti-ansietas.
Kimia kombinatorial
merupakan metode sintetis kimia yang memungkinkan untuk menyiapkan sejumlah
besar (puluhan hingga ribuan atau bahkan jutaan) senyawa dalam satu kali
proses. Kimia kombinatorial dapat digunakan dalam sintesis molekul kecil dan
peptida. Strategi yang memungkinkan untuk identifikasi komponen bermanfaat dari
perpustakaan kombinatorial juga merupakan bagian dari kimia kombinatorial.
Dua pendekatan utama
dalam kimia kombinatorial yaitu penggunaan (1) sintesis paralel dan (2)
sintesis perpecahan.
1. Dalam sintesis
paralel, setiap senyawa disiapkan secara independen (terpisah). Umumnya reaktan
pertama berhubungan dengan polimer yang kemudian ditempatkan ke dalam sumur
kecil pada pelat kaca 96. Robot instrumen dapat diprogram untuk menambahkan
urutan building block yang berbeda ke sumur yang berbeda,
sehingga menghasilkan 96 produk yang berbeda pula. Ketika rangkaian reaksi
selesai, polimer dicuci dan produk dilepaskan (dihasilkan).
2.
Dalam sintesis perpecahan, reaktan awal berhubungan dengan
polimer yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Sebuah building block ditambahkan
ke masing-masing kelompok polimer. Kelompok-kelompok yang berbeda digabungkan,
kemudian campuran disusun kembali dan dibagi lagi untuk membentuk
kelompok-kelompok baru. Building block lain ditambahkan ke masing-masing
kelompok, kelompok-kelompok tersebut digabungkan kembali dan dibagi lagi, dan
proses terus berlanjut. Misalnya polimer dibagi menjadi empat kelompok pada
setiap langkah, jumlah senyawa meningkat dalam perkembangan 4 x 16 x 64 x 256.
Setelah 10 langkah, lebih dari 1 juta senyawa telah disiapkan.
Berikut contoh polimer dasar :
Dengan begitu banyaknya produk akhir yang
bercampur, masalahnya adalah bagaimana cara mengidentifikasi mereka. Beberapa
pendekatan telah dikembangkan, yang semuanya melibatkan lampiran label
pengkodean ke masing-masing bead polimer(polimer induk) untuk
melacak tahapan kimia yang telah dialami masing-masing senyawa. Label
pengkodean yang telah digunakan hingga sejauh ini telah memasukkan label
protein, asam nukleat dan senyawa aromatik terhalogenasi.
Permasalahan:
1. Bagaimana
pengaruh kimia terhadap ilmu komputer?
2. Bagaimana
proses kimia yang terjadi terhadap sintesis campur dan pisahkan?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg Pertama:
BalasHapusDampak Positif dari TI dibidang KIMIA :
Sistem pembelajaran yang kompleks dapat disimulasikan.
Kurikulum dapat dipusatkan pada permasalahan otentik, paralel dengan kehidupan nyata.
Pemodelan dan visualisasi dapat digunakan untuk menjembatani antara pengalaman dan abstraksi.
Topic-topik kontroversial dapat didiskusikan dengan para ahlinya di luar ruang kelas. Penggunaan TI mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
Meningkatkan perkembangan aspek kognitif,
Memampukan pengalaman secara lebih luas, sehingga siswa dapat menghubungkan sains dengan pengalaman pribadi dan pengalaman nyata mereka,
Meningkatkan manajemen diri siswa serta memampukan mereka untuk melacak tingkat kemajuan belajar, sehingga guru leluasa memusatkan perhatian pada hal-hal yang mendukung pembelajaran untuk memampukan para siswa, dan
Memfasilitasi koleksi data dan presentasi data tersebut, sehingga dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan data tersebut.
Dampak Negatif :
Dampak negatif yang diianggap berimplikasi terhadap kepercayaan diri guru, bahwa dengan penggunaan TI, siswa mampu belajar di luar keahlian dan kemampuan guru. Dalam kondisi ini siswa dapat saja melebihi wawasan guru apabila guru tersebut tidak mampu mengimbanginya dengan hal yang serupa. Akan tetapi jika dikelola dengan baik, sebenarnya ini adalah potensi positif untuk menjadikan porses pembelajaran menjadi dinamis.
Dampak negatif lain juga timbul akibat penggunaan TI kurang terimplementasi dengan baik. Beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam hal mengimplementasikan penggunaan TI antara lain : kurang lengkapnya hardware, infrastruktur, akses yang memadai terhadap software pendidikan, serta kelemahan guru dalam melaksanakan pendidikan berbasis TI. (Mork, 2005).
Saya akan mencoba menjawab permasalahan kedua.
BalasHapusSintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat
memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai
sintesis “campur dan pisahkan”[21]. Proses ini
dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi
berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu,
tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing
pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi
pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk
membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih.
Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara
merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya
kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam
sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini
menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawa-
senyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan
gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang
mungkin terbentuk.
Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa)
yang direaksikan melalui proses yang telah disebutkan
sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X × X (11)
Jumlah tersebut sesuai dengan aturan perkalian, yang
telah disebutkan sebelumnya. Jika proses diulangi
sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi
sebelumnya dengan komponen satuannya (yang
berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat
secara eksponensial, yaitu
n X (12)
Rumus pada persamaan 12 tersebut sebenarnya
merupakan perluasan dari kaidah perkalian, yang juga
telah disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat
terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi mirip.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan kedua.
BalasHapusSintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat
memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai
sintesis “campur dan pisahkan”[21]. Proses ini
dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi
berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu,
tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing
pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi
pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk
membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih.
Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara
merata.