Memanipulasi
Gugus Fungsi ( Oxidation dan Reduction)
Oksidasi senyawa organik merupakan keadaan terjadinya
pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya
O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang
elektronegatif (biasanya H) sehingga dapat menghilangkan kerapatan elektron
pada karbon yang disebabkan oleh. Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan
penguatan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan
ikatan antara karbon dan atom yang kurang elektronegatif atau dengan pemutusan
ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif.
Oksidasi mengurangi densitas elektron pada
karbon dengan :
- Membentuk
salah satu dari : C-O; C-N; C-X
- Memutuskan
ikatan : C-H
Reduksi meningkatkan kerapatan elektron pada
karbon dengan :
- Membentuk
: C-H
- Memutuskan
salah satu dari : C-O; C-N; C-X
Oksidasi
dan Reduksi Protokol
Aldehid dan keton sama-sama
mempunyai gugus karbonil (C=O). Dengan demikian, sifat fisika dan kimia
keduanya hampir sama. Aldehid dan keton dapat dikenai reaksi reduksi maupun
oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid
menggunakan reagen oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam
karboksilat. Oksidator yang paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium
dikromat. Aldehid juga dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen
bebas di udara.
Senyawa golongan keton sukar dioksidasi
menggunakan oksidator apapun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler.
Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi
Aldehida direduksi menghasilkan
alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi
ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan
demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi
reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Pembuatan Aldehid
·
Oksidasi Alkohol
Primer
Oksidasi alkohol
primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri digunakan untuk membuat
formaldehida/formalin.
RCH2OH
RC(OH)2 RC=OH
·
Destilasi kering garam
Na- karboksilat dengan garam natrium format.
natrium karboksilat +
asam format alkanal + asam karbonat
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
RCOONa + HCOONa RC=OH + Na2CO3
·
Dari alkilester format
dengan pereaksi Grignard (R-MgI)
HCOOR +
R-MgI RC=OH + RO-MgI
RC(OH)2
RC=OH
Aldehida adalah
golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang
terjadi pada aldehida antara lain:
·
Oksidasi
Aldehida adalah
reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi
Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam
karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia.
Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut
kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O).
aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak
(Ag).
Reaksi aldehida dengan
pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut :
Reaksi oksidasi pada alcohol
Alcohol sederhana mudah terbakar
membentuk gas karbondioksida dengan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan
sebagai bahan bakar ( spirtus). Reaksi pembakaran etanol sebagai berikut:
Hidrogen semacam ini, sehingga reaksi
berlangsung secara cepat.
Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suhu tinggi
dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun
kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO)
dan kalium stearat (KC17H35COO). Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin
panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling
kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai K a=1,8x10-4 Oleh
karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial
dan bersifat basa.
Reaksi-reaksi alkohol:
1. Deprotonasi
Melalui proses deprotonasi, alkohol dapat berperan sebagai asam lemah yang dapat menghasilkan garam alkoksida dari reaksi dengan basa kuat seperti natrium hidrida atau senyawa logam aktif seperti natrium. Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
2 R-OH + 2 NaH→ 2 R-O–Na+ + 2H2
2 R-OH + 2 Na→ 2 R-O−Na+ + H2
1. Deprotonasi
Melalui proses deprotonasi, alkohol dapat berperan sebagai asam lemah yang dapat menghasilkan garam alkoksida dari reaksi dengan basa kuat seperti natrium hidrida atau senyawa logam aktif seperti natrium. Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
2 R-OH + 2 NaH→ 2 R-O–Na+ + 2H2
2 R-OH + 2 Na→ 2 R-O−Na+ + H2
2. Substitusi Nukleofilik
Secara umum gugus hidroksil pada alkohol bukan termasuk gugus pergi (leaving group). Agar reaksi substitusi nukleofilik dapat terjadi, alkohol memerlukan bantuan dari oksigen yang diprotonasi.
Secara umum gugus hidroksil pada alkohol bukan termasuk gugus pergi (leaving group). Agar reaksi substitusi nukleofilik dapat terjadi, alkohol memerlukan bantuan dari oksigen yang diprotonasi.
3. Dehidrasi
Alkohol yang dipanaskan dengan katalis asam sulfat pekat akan melepaskan molekul air (mengalami dehidrasi) membentuk eter dan alkena. Adapun yang membedakan produk yang dihasilkan adalah suhu pemanasan, dimana pemanasan pada suhu sekitar 130oC akan menghasilkan eter sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 180oC akan menghasilkan alkena.
Alkohol yang dipanaskan dengan katalis asam sulfat pekat akan melepaskan molekul air (mengalami dehidrasi) membentuk eter dan alkena. Adapun yang membedakan produk yang dihasilkan adalah suhu pemanasan, dimana pemanasan pada suhu sekitar 130oC akan menghasilkan eter sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 180oC akan menghasilkan alkena.
Reaksi dehidrasi alkohol menjadi eter dapat dituliskan sebagai:
2C2H5OH → C4H10O + H2O (2 etanol → dietil eter + air)
2C2H5OH → C4H10O + H2O (2 etanol → dietil eter + air)
Reaksi dehidrasi alkohol menjadi alkena dapat dituliskan
sebagai:
C2H5OH → C2H4 + H2O (etanol à etena + air)
C2H5OH → C2H4 + H2O (etanol à etena + air)
4. Esterifikasi
Reaksi ini disebut esterifikasi karena menghasilkan produk berupa ester, dimana agar alkohol dapat menghasilkan ester, diperlukan asam karboksilat. Reaksi ini juga disebut sebagai esterifikasi Fischer. Selain asam karboksilat, reaksi ini juga memerlukan katalis berupa asam sulfat pekat melalui proses yang disebut refluks. Umumnya reaksi esterifikasi dilakukan dengan bantuan alat yang disebut Aparatus Dean-Stark. Reaksi esterifikasi dapat dituliskan sebagai:
R-OH + R’-COOH → R’-COOR + H2O
Reaksi ini disebut esterifikasi karena menghasilkan produk berupa ester, dimana agar alkohol dapat menghasilkan ester, diperlukan asam karboksilat. Reaksi ini juga disebut sebagai esterifikasi Fischer. Selain asam karboksilat, reaksi ini juga memerlukan katalis berupa asam sulfat pekat melalui proses yang disebut refluks. Umumnya reaksi esterifikasi dilakukan dengan bantuan alat yang disebut Aparatus Dean-Stark. Reaksi esterifikasi dapat dituliskan sebagai:
R-OH + R’-COOH → R’-COOR + H2O
5. Oksidasi
Alkohol sederhana dapat terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Salah satu contoh alkohol sebagai bahan bakar adalah etanol yang dikenal dengan nama spiritus. Adapun reaksinya adalah:
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g) + kalor
Alkohol sederhana dapat terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Salah satu contoh alkohol sebagai bahan bakar adalah etanol yang dikenal dengan nama spiritus. Adapun reaksinya adalah:
C2H5OH(l) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g) + kalor
Alkohol dapat teroksidasi menjadi beberapa senyawa, yaitu:
·
Alkohol primer dapat
membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut menjadi asam karboksilat
·
Alkohol sekunder dapat
membentuk keton
·
Alkohol tersier tidak
dapat teroksidasi karena tidak adanya atom karbon karbinol, yaitu atom karbon
yang mengikat gugus –OH
Contoh penggunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari:
·
Metanol sebagai
pelarut kimia, campuran untuk bahan bakar mesin, dan bahan pembuatan
formalin/formaldehida (HCHO) untuk pengawet mayat dan bahan baku pembuatan
polimer plastik, dll.
·
Etanol untuk
antiseptik (alkohol 70%), campuran untuk minuman beralkohol, bahan bakar
(spiritus), pelarut kimia, campuran untuk bahan bakar, dll.
Permasalahan:
1.
Aldehid dan keton sama-sama
mempunyai gugus karbonil (C=O).
Mengapa senyawa keton
lebih sukar dioksidasi dibanding dengan aldehid?
2.
Garam natrium atau kalium dari asam
karboksilat suhu tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun
keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak.
Bagaimana kita membedakan dua jenis sabun diatas dalam
kehidupan kita sehari-hari?
3.
Apa
pengaruh penyisipan atom hydrogen antara atom carbon dengan atom hydrogen?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan 1. Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi. Perbedaan kedua golongan senyawa ini secara sederhana dapat diketahui melalui suatu uji.
BalasHapusUntuk menentukan suatu zat apakah aldehida atau keton, dapat dilakukan langkah pengujian dengan oksidator ringan. Jika dapat dioksidasi, maka senyawa tersebut adalah aldehida, sedangkan jika tidak maka senyawa tersebut pasti golongan keton. Pengujian sederhana ini dapat menggunakan pereaksi Tollens melalui reaksi cermin perak.
Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg kedua:
BalasHapusSabun kalium (ROOCK) terbuat dari lemak dengan KOH, sifatnya lunak dan umumnya digunakan untuk sabun mandi cair, sabun cuci pakaian dan perlengkapan rumah tangga. Struktur dari sabun natrium adalah C17H35-C-Na(O)-O (Solomons, 2004).
Sabun natrium (RCOONa) terbuat dari lemak dengan NaOH sifatnya keras dan umumnya digunakan sebagai sabun cuci, dalam industri logam dan untuk mengatur kekerasan sabun kalium. Struktur dari sabun kalium adalah C17H35-C-K(O)-O (Solomons, 2004).
Saya akan menjawab permasalahan yg ketiga, Simulasi Dinamika Molekuler merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memprediksi pergerakan molekul yang saling berinteraksi. Pergerakan molekul ini dipengaruhi oleh berbagai gaya interaksi antar molekul, salah satunya adalah gaya tarik-menarik antar massa molekul. Fenomena adsorpsi umumnya disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik ini. Selain itu, sebenarnya ada bentuk gaya lain yang cukup besar juga pengaruhnya terhadap pergerakan molekul, yakni gaya tarikmenarik dan tolak-menolak antar molekul bermuatan. Oleh karena itu, penyisipan senyawa yang dapat menginduksikan muatan pada CNT dapat menjadi suatu potensi peningkatan kapasitas adsorpsi hidrogen. Hasil penelitian Rao et al., 1997, menunjukkan bahwa doping logam alkali seperti Lithium pada CNT menghasilkan fenomena pergeseran posisi elektron sehingga meningkatkan karakteristik ionik CNT tersebut.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan 1
BalasHapusYaitu karena Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Aldehida dan keton bereaksi dengan berbagai senyawa, tetapi pada umumnya aldehida lebih reaktif dibanding keton. Kimiawan memanfaatkan kemudahan oksidasi aldehida dengan mengembangkan beberapa uji untuk mendeteksi gugus fungsi ini (Willbraham,1992). Uji Tollens merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan mana yang termasuk senyawa aldehida dan mana yang termasuk senyawa keton. Selain dengan menggunakan uji tollens untuk membedakan senyawa aldehida dan keton dapat juga menggunakan Uji Fehling dan Uji Benedict.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan 1. Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi. Perbedaan kedua golongan senyawa ini secara sederhana dapat diketahui melalui suatu uji.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan 1. Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi. Perbedaan kedua golongan senyawa ini secara sederhana dapat diketahui melalui suatu uji.
BalasHapus1
BalasHapusUntuk menentukan suatu zat apakah aldehida atau keton, dapat dilakukan langkah pengujian dengan oksidator ringan. Jika dapat dioksidasi, maka senyawa tersebut adalah aldehida, sedangkan jika tidak maka senyawa tersebut pasti golongan keton. Pengujian sederhana ini dapat menggunakan pereaksi Tollens melalui reaksi cermin perak.
Saya akan menjawab permasalahan yg ketiga, Simulasi Dinamika Molekuler merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memprediksi pergerakan molekul yang saling berinteraksi. Pergerakan molekul ini dipengaruhi oleh berbagai gaya interaksi antar molekul, salah satunya adalah gaya tarik-menarik antar massa molekul. Fenomena adsorpsi umumnya disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik ini. Selain itu, sebenarnya ada bentuk gaya lain yang cukup besar juga pengaruhnya terhadap pergerakan molekul, yakni gaya tarikmenarik dan tolak-menolak antar molekul bermuatan. Oleh karena itu, penyisipan senyawa yang dapat menginduksikan muatan pada CNT dapat menjadi suatu potensi peningkatan kapasitas adsorpsi hidrogen. Hasil penelitian Rao et al., 1997, menunjukkan bahwa doping logam alkali seperti Lithium pada CNT menghasilkan fenomena pergeseran posisi elektron sehingga meningkatkan karakteristik ionik CNT tersebut.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan 1. Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi. Perbedaan kedua golongan senyawa ini secara sederhana dapat diketahui melalui suatu uji.
BalasHapusgaya tarikmenarik dan tolak-menolak antar molekul bermuatan. Oleh karena itu, penyisipan senyawa yang dapat menginduksikan muatan pada CNT dapat menjadi suatu potensi peningkatan kapasitas adsorpsi hidrogen. Hasil penelitian Rao et al., 1997, menunjukkan bahwa doping logam alkali seperti Lithium pada CNT menghasilkan fenomena pergeseran posisi elektron sehingga meningkatkan karakteristik ionik CNT tersebut.
BalasHapusNomor 1.
BalasHapuskarena Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan oksidator apa pun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi.
BalasHapusNomor 1.
BalasHapuskarena Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Saya akan menjawab permasalahan yg ketiga, Simulasi Dinamika Molekuler merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memprediksi pergerakan molekul yang saling berinteraksi. Pergerakan molekul ini dipengaruhi oleh berbagai gaya interaksi antar molekul, salah satunya adalah gaya tarik-menarik antar massa molekul. Fenomena adsorpsi umumnya disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik ini. Selain itu, sebenarnya ada bentuk gaya lain yang cukup besar juga pengaruhnya terhadap pergerakan molekul, yakni gaya tarikmenarik dan tolak-menolak antar molekul bermuatan. Oleh karena itu, penyisipan senyawa yang dapat menginduksikan muatan pada CNT dapat menjadi suatu potensi peningkatan kapasitas adsorpsi hidrogen. Hasil penelitian Rao et al., 1997, menunjukkan bahwa doping logam alkali seperti Lithium pada CNT menghasilkan fenomena pergeseran posisi elektron sehingga meningkatkan karakteristik ionik CNT tersebut
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yg kedua:
HapusSabun kalium (ROOCK) terbuat dari lemak dengan KOH, sifatnya lunak dan umumnya digunakan untuk sabun mandi cair, sabun cuci pakaian dan perlengkapan rumah tangga. Struktur dari sabun natrium adalah C17H35-C-Na(O)-O (Solomons, 2004).
Sabun natrium (RCOONa) terbuat dari lemak dengan NaOH sifatnya keras dan umumnya digunakan sebagai sabun cuci, dalam industri logam dan untuk mengatur kekerasan sabun kalium. Struktur dari sabun kalium adalah C17H35-C-K(O)-O (Solomons, 2004).